-->

Mengenal Issei Sagawa: si Kanibal Jepang yang Menggemparkan Dunia

Nama Issei Sagawa mungkin tidak asing bagi mereka yang mengikuti berita kriminal internasional. Dikenal sebagai “kanibal Jepang,” Sagawa telah menciptakan kengerian yang tak terlupakan, bukan hanya karena tindakannya yang brutal, tetapi juga karena caranya melenggang bebas setelah melakukan kejahatan yang tak terbayangkan. Kisahnya menggambarkan sisi tergelap dari jiwa manusia, menyisakan jejak ketakutan yang dalam pada siapapun yang mengetahuinya.

Nama Issei Sagawa mungkin tidak asing bagi mereka yang mengikuti berita kriminal internasional. Dikenal sebagai “kanibal Jepang,” Sagawa telah menciptakan kengerian yang tak terlupakan, bukan hanya karena tindakannya yang brutal, tetapi juga karena caranya melenggang bebas setelah melakukan kejahatan yang tak terbayangkan. Kisahnya menggambarkan sisi tergelap dari jiwa manusia, menyisakan jejak ketakutan yang dalam pada siapapun yang mengetahuinya.

Awal Mula Kisah Kelam Issei Sagawa

Lahir pada tahun 1949 di Kobe, Jepang, Issei Sagawa tumbuh dalam keluarga yang kaya raya. Namun, kekayaan materi tidak mampu menyelamatkan Sagawa dari dorongan psikopat yang mulai tumbuh dalam dirinya sejak usia dini. Ia mengaku bahwa sejak masih kecil, ia sudah terobsesi dengan gagasan memakan daging manusia. Sebuah pikiran yang mengerikan, namun terus dipelihara dalam batinnya hingga dewasa.

Pada tahun 1977, Sagawa pindah ke Paris, Prancis, untuk mengejar pendidikan di bidang sastra. Namun, di balik citranya sebagai seorang mahasiswa asing yang cerdas, tersimpan nafsu tak terkendali untuk merasakan daging manusia. Dalam kota yang megah dan romantis itu, ia mulai merencanakan kejahatan mengerikan yang akan membuat namanya dikenal di seluruh dunia.

Pertemuan Issei Sagawa dengan Korban

Korban dari kejahatan Sagawa adalah seorang mahasiswa Belanda bernama Renée Hartevelt. Renée adalah seorang wanita muda cerdas yang belajar di Universitas Sorbonne, tempat yang sama dengan Sagawa. Dengan dalih ingin belajar bahasa Jerman bersama, Sagawa mengundang Renée ke apartemennya pada tanggal 11 Juni 1981. Namun, malam itu tidak berakhir dengan sesi belajar, melainkan menjadi awal dari mimpi buruk yang tak terbayangkan.

Ketika Renée duduk di meja sambil membaca puisi, Sagawa menembaknya dari belakang menggunakan senapan. Renée tewas seketika. Tubuhnya yang tak bernyawa menjadi objek obsesi Sagawa selama berhari-hari berikutnya.

Ritual Kanibalistik yang Mengerikan

Setelah membunuh Renée, Sagawa mulai memotong-motong tubuh korban dengan tenang, seperti seorang juru masak yang sedang menyiapkan hidangan. Dia memakan beberapa bagian tubuhnya, termasuk daging paha dan payudara. Dengan tenang, ia menyimpan potongan tubuh lainnya di lemari es untuk disantap di kemudian hari.

Apa yang membuat tindakan Sagawa semakin mengerikan adalah cara dia mendokumentasikan kejahatannya. Dia dengan bangga mengambil foto potongan-potongan tubuh Renée dan mencatat pengalamannya dalam bentuk tulisan. Seolah-olah, baginya, peristiwa ini bukanlah sebuah kejahatan, melainkan sebuah “karya seni” yang mengekspresikan nafsu terdalamnya.


Setelah membunuh Renée, Sagawa mulai memotong-motong tubuh korban dengan tenang, seperti seorang juru masak yang sedang menyiapkan hidangan. Dia memakan beberapa bagian tubuhnya, termasuk daging paha dan payudara. Dengan tenang, ia menyimpan potongan tubuh lainnya di lemari es untuk disantap di kemudian hari.  Apa yang membuat tindakan Sagawa semakin mengerikan adalah cara dia mendokumentasikan kejahatannya. Dia dengan bangga mengambil foto potongan-potongan tubuh Renée dan mencatat pengalamannya dalam bentuk tulisan. Seolah-olah, baginya, peristiwa ini bukanlah sebuah kejahatan, melainkan sebuah “karya seni” yang mengekspresikan nafsu terdalamnya.

Penangkapan dan Pembebasan Issei Sagawa yang Kontroversial

Sagawa tertangkap ketika dia mencoba membuang sisa tubuh Renée ke taman publik di Paris. Polisi yang curiga menghentikannya, dan tak lama kemudian, mereka menemukan bukti-bukti yang tak terbantahkan dari kejahatannya.

Meski ditangkap dan diadili di Prancis, Sagawa tidak pernah menjalani hukuman penjara yang berarti. Pengadilan Prancis menyatakan bahwa dia tidak waras dan memerintahkan agar dia dikirim kembali ke Jepang untuk menjalani perawatan psikiatri. Namun, begitu sampai di Jepang, Sagawa dinyatakan sehat secara mental oleh dokter setempat dan tidak bisa dihukum karena undang-undang Jepang tidak memiliki yurisdiksi atas kejahatan yang terjadi di luar negeri. Akibatnya, Issei Sagawa dibebaskan pada tahun 1986, hanya beberapa tahun setelah pembunuhan brutal tersebut.

Hidup Bebas dan Mengeksploitasi Ketenaran

Yang lebih mengejutkan adalah kehidupan Sagawa setelah pembebasannya. Bukannya tenggelam dalam penyesalan atau bersembunyi dari sorotan publik, ia malah memanfaatkan ketenaran kelamnya. Sagawa menulis buku, muncul dalam wawancara, bahkan berpartisipasi dalam acara televisi. Publikasi dan penampilannya di media seolah mengubahnya dari seorang kanibal menjadi selebritas yang aneh.

Banyak orang di Jepang, dan di seluruh dunia, merasa ngeri dengan kenyataan bahwa seorang pembunuh yang keji bisa hidup bebas tanpa rasa malu atau rasa bersalah. Ia telah merusak norma-norma moral dengan caranya sendiri, tanpa pernah menebus dosa mengerikan yang ia perbuat.

Warisan Kengerian

Kisah Issei Sagawa adalah sebuah pengingat yang mengerikan bahwa di balik peradaban modern yang teratur, ada individu-individu yang menyimpan dorongan kelam yang dapat muncul kapan saja. Dunia dikejutkan tidak hanya oleh perbuatannya yang sadis, tetapi juga oleh fakta bahwa sistem hukum gagal memberikan keadilan yang pantas bagi korbannya.

Issei Sagawa tetap menjadi simbol dari sisi tergelap jiwa manusia, seorang pria yang secara harfiah memakan korban tak berdosa dan kemudian hidup bebas tanpa hukuman. Hingga akhir hidupnya, Sagawa terus hidup dengan kebebasan yang baginya adalah sebuah kemenangan, sementara bagi dunia, ia tetap menjadi bayang-bayang menakutkan yang mengingatkan kita bahwa kejahatan kadang tidak mendapatkan balasan yang semestinya.

Kisah ini tidak hanya tentang kanibalisme, tetapi juga tentang kegagalan sistem hukum, kebobrokan moral, dan bagaimana manusia mampu melakukan hal-hal yang tak terbayangkan. Sebuah potret kegelapan yang akan terus menghantui siapapun yang mengetahuinya.

0 Response to "Mengenal Issei Sagawa: si Kanibal Jepang yang Menggemparkan Dunia"

Post a Comment

jangan diisi

iklan dalam artikel

iklan display

Iklan dalam feed