Mengenal Taman Nasional Meru Betiri dan Sejarah Kerajaan Blambangan
Landscape TN Meru Betiri| Source: @ummi_fr |
Taman Nasional Meru Betiri adalah salah satu taman nasional yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Taman nasional ini memiliki luas sekitar 58.000 hektar dan meliputi wilayah di Kabupaten Jember dan Kabupaten Banyuwangi.
Sejarah Taman Nasional Meru Betiri dimulai pada tahun 1972 ketika pemerintah Indonesia menetapkan wilayah hutan Meru Betiri sebagai cagar alam dengan luas sekitar 50.000 hektar. Selanjutnya pada tahun 1997, cagar alam ini ditingkatkan statusnya menjadi taman nasional. Taman Nasional Meru Betiri memiliki sejarah yang cukup penting karena di dalamnya terdapat situs-situs bersejarah, seperti Makam Putri Sri Tanjung dan Makam Prabu Damar Wulan, yang konon merupakan peninggalan dari Kerajaan Blambangan pada abad ke-15.
Taman Nasional Meru Betiri juga dikenal dengan keanekaragaman hayatinya yang melimpah. Di dalam taman nasional ini terdapat beberapa jenis satwa liar yang dilindungi, seperti harimau Jawa, banteng Jawa, kijang, dan kancil. Selain itu, terdapat pula beberapa jenis burung yang menjadi habitat di Taman Nasional Meru Betiri, seperti elang Jawa, perkutut, dan cucak rawa. Taman Nasional Meru Betiri juga memiliki keanekaragaman flora yang tinggi, seperti pohon meranti, jati, dan bengkirai.
Destinasi wisata yang populer di Taman Nasional Meru Betiri adalah Pantai Rajegwesi, Pantai Sukamade, dan Teluk Hijau. Pantai Rajegwesi terkenal dengan keindahan pemandangan pantainya dan hutan bakau yang masih asri. Sedangkan Pantai Sukamade merupakan tempat bertelur penyu hijau dan penyu sisik, sehingga pengunjung dapat menyaksikan proses penyu bertelur. Terakhir, Teluk Hijau terkenal dengan air lautnya yang berwarna hijau toska yang sangat indah.
Untuk menuju Taman Nasional Meru Betiri, wisatawan dapat menggunakan kendaraan pribadi atau menggunakan angkutan umum seperti bus atau travel menuju Jember atau Banyuwangi. Dari kota Jember atau Banyuwangi, wisatawan dapat melanjutkan perjalanan menuju Taman Nasional Meru Betiri dengan menggunakan kendaraan roda empat atau roda dua. Waktu tempuh dari Jember atau Banyuwangi ke Taman Nasional Meru Betiri sekitar 3-4 jam.
Sejarah Taman Nasional Meru Betiri
Sejarah Taman Nasional Meru Betiri dimulai pada tahun 1972 ketika pemerintah Indonesia menetapkan wilayah hutan Meru Betiri sebagai cagar alam dengan luas sekitar 50.000 hektar. Pada saat itu, wilayah hutan tersebut dikenal sebagai tempat hidupnya harimau Jawa yang menjadi hewan yang dilindungi dan sangat terancam punah.
Selanjutnya, pada tahun 1997, cagar alam Meru Betiri ditingkatkan statusnya menjadi taman nasional dengan luas sekitar 58.000 hektar. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan perlindungan terhadap keanekaragaman hayati di dalamnya yang meliputi beberapa jenis satwa liar yang dilindungi seperti harimau Jawa, banteng Jawa, kijang, dan kancil.
Taman Nasional Meru Betiri juga memiliki sejarah yang cukup penting karena di dalamnya terdapat situs-situs bersejarah, seperti Makam Putri Sri Tanjung dan Makam Prabu Damar Wulan, yang konon merupakan peninggalan dari Kerajaan Blambangan pada abad ke-15.
Selain itu, pada tahun 1998, di Taman Nasional Meru Betiri juga dilakukan penelitian dan pengembangan dengan tujuan untuk menjaga keanekaragaman hayati di dalamnya. Taman Nasional Meru Betiri juga memiliki keanekaragaman flora yang tinggi, seperti pohon meranti, jati, dan bengkirai.
Saat ini, Taman Nasional Meru Betiri menjadi salah satu destinasi wisata yang populer di Indonesia karena keindahan alamnya yang masih asri dan keanekaragaman hayatinya yang melimpah. Di dalam taman nasional ini terdapat beberapa pantai yang indah dan populer di antaranya Pantai Rajegwesi, Pantai Sukamade, dan Teluk Hijau yang sering dikunjungi oleh wisatawan.
Keanekaragaman Hayati di Taman Nasional Meru Betiri
Taman Nasional Meru Betiri merupakan salah satu daerah konservasi yang memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Di dalam taman nasional ini terdapat beberapa jenis satwa liar yang dilindungi, seperti harimau Jawa, banteng Jawa, kijang, dan kancil. Selain itu, terdapat juga beberapa jenis burung endemik Jawa yang sangat langka, seperti merak hijau, jalak suren, dan burung kacamata.
Taman Nasional Meru Betiri juga memiliki keanekaragaman flora yang tinggi dengan beberapa jenis pohon besar seperti meranti, jati, dan bengkirai yang tumbuh di dalamnya. Di samping itu, terdapat juga beberapa jenis pohon kayu putih, nyamplung, dan kelapa yang tumbuh subur di sepanjang pantai.
Di dalam taman nasional ini juga terdapat beberapa jenis tumbuhan langka yang hanya ditemukan di daerah tertentu, seperti kopi jantan (Coffea liberica var. dewevrei), belimbing hutan (Baccaurea parviflora), dan cempaka putih (Polianthes tuberosa). Keanekaragaman hayati yang tinggi di dalam Taman Nasional Meru Betiri membuatnya menjadi salah satu kawasan konservasi yang penting di Indonesia.
Destinasi Wisata di Taman Nasional Meru Betiri
Taman Nasional Meru Betiri memiliki beberapa destinasi wisata yang menarik dan menjadi daya tarik bagi para wisatawan, di antaranya:
- Pantai Rajegwesi: Pantai ini terletak di sebelah selatan taman nasional dan dikenal sebagai tempat yang indah untuk menikmati matahari terbenam. Pantai ini juga menjadi tempat yang populer untuk bermain selancar atau hanya sekadar bersantai di pantai.
- Pantai Sukamade: Pantai ini terkenal sebagai tempat peneluran penyu hijau dan penyu belimbing. Para wisatawan bisa menyaksikan proses peneluran dan pelepasliaran anak penyu ke laut pada waktu tertentu. Selain itu, pantai ini juga memiliki keindahan alam yang asri dan indah untuk dinikmati.
- Teluk Hijau: Teluk ini dikenal sebagai salah satu teluk terindah di Indonesia. Teluk ini memiliki air laut yang jernih dan pantai yang putih. Wisatawan bisa melakukan snorkeling atau menyewa perahu untuk menjelajahi sekitar teluk.
- Air Terjun Papuma: Air Terjun Papuma terletak di bagian utara Taman Nasional Meru Betiri. Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 30 meter dan dikelilingi oleh hutan tropis yang indah.
- Situs Bersejarah: Taman Nasional Meru Betiri juga memiliki beberapa situs bersejarah seperti Makam Putri Sri Tanjung dan Makam Prabu Damar Wulan yang konon merupakan peninggalan dari Kerajaan Blambangan pada abad ke-15. Situs-situs bersejarah ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang tertarik dengan sejarah dan kebudayaan Jawa.
Rute Menuju Taman Nasional Meru Betiri
Taman Nasional Meru Betiri terletak di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Berikut adalah beberapa rute menuju Taman Nasional Meru Betiri:
- Dari Kota Surabaya: Wisatawan dapat menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi umum seperti bus atau travel dari Terminal Bungurasih Surabaya ke Kota Jember. Dari Kota Jember, wisatawan dapat menggunakan kendaraan pribadi atau menyewa kendaraan untuk menuju Taman Nasional Meru Betiri yang berjarak sekitar 110 km.
- Dari Kota Banyuwangi: Wisatawan dapat menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi umum seperti bus atau travel dari Terminal Banyuwangi ke Kota Jember. Dari Kota Jember, wisatawan dapat menggunakan kendaraan pribadi atau menyewa kendaraan untuk menuju Taman Nasional Meru Betiri yang berjarak sekitar 60 km.
- Dari Bandara Internasional Juanda: Wisatawan dapat menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi umum seperti bus atau travel dari Bandara Internasional Juanda ke Kota Surabaya, kemudian melanjutkan perjalanan menggunakan rute yang sama dari Kota Surabaya.
- Dari Stasiun Kereta Api Jember: Wisatawan dapat menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi umum seperti bus atau travel dari Stasiun Kereta Api Jember ke Taman Nasional Meru Betiri yang berjarak sekitar 110 km.
0 Response to "Mengenal Taman Nasional Meru Betiri dan Sejarah Kerajaan Blambangan"
Post a Comment