Rangkuman singkat pohon benda - Artocarpys elasticus

BENDA - Artocarpus elasticus 

Pohon benda digolongkan dalam suku Moraceae. Pohonnya mudah dikenal karena ukurannya yang besar, kuat, berakar banir dan tingginya dapat mencapai 50 m. Semua Bagian pohon bergetah yang warnanya putih susu. Daun penumpu berwarna coklat berbentuk lanset, berambut kuning coklat kemerahan pada permukaan luarnya. Daunnya bundar telur, bercangap menyirip bila masih muda, lebar dan kekar seperti kipas, muka bawah berambut kasar dan tulang daunnya menonjol. Bunganya majemuk berukuran sangat kecil, tersusun dalam tandan. Tandan jantan yang berbentuk silinder memanjang terpisah dari tandan betina yang berbentuk bulat. Penyerbukannya dilakukan oleh angin. Musim bunga umumnya bulan Juni sampai Agustus dan musim buah bulan Oktober sampai Desember, kadang-kadang sampai Januari. Buahnya berbentuk bundar berwarna coklat kekuning-kuningan, permukaan nya Berduri runcing lunak tidak sama panjangnya. Baik daun maupun buahnya menyerupai keluwih.

Jenis tumbuhan ini tersebar luas mulai dari Birma, Siam, Malaya sampai Palawan (Filipina). Di Indonesia benda tumbuh di hampir seluruh kepulauan. Pohon benda umumnya tumbuh liar di hutan-hutan tanah rendah sampai ketinggian 1500 mdpl. Selain itu banyak dijumpai dan tumbuh liar di tepi jalan yang tidak terpelihara atau di dekat kuburan. Perbanyakannya dengan biji.

Kayunya berwarna kuning mudah mengkilat, termasuk dalam kelas keawetan III-V, kelas kekuatan III-V. Di Jawa Barat kayu tersebut digunakan sebagai bahan untuk pembuatan tiang rumah dan perahu, sedangkan di Madura dan Kangean umumnya hanya dipakai untuk pembuatan perahu dan sampan. Di samping itu kayu benda dapat juga dipakai sebagai bahan kayu lapis papan dinding bahan pembungkus dan pembuatan kapal.

Kulit batangnya berserat panjang, mudah mengelupas dan banyak digunakan untuk pembuatan tali, dinding rumah, bahan kertas dan bahan pakaian. Menurut penduduk desa di Jawa, beberapa macam obat dapat dibuat dari kulit batang sebelah dalam, dan juga dari getah pohon nya. Karena bau yang tidak menyenangkan, orang tidak menyukai buah benda. Bijinya yang telah digoreng atau direbus, enak dimakan. Dari bijinya dapat diperoleh minyak yang kemudian dapat dimanfaatkan sebagai minyak goreng atau campuran minyak rambut.
Jenis tumbuhan ini belum banyak dibudidayakan orang dan melihat potensinya sebagai penghasil kayu pembudidayaan perlu mendapat perhatian.

Sumber informasi:
Kayu Indonesia (Lembaga Biologi Nasional - LIPI)
Wikipedia
Wikimedia commons

Share this post