Menghitung Kebutuhan Kalori, Tips Memilih Makanan untuk Mendaki Gunung
May 17, 2021
Add Comment
"bagaimana makanan yang cocok dibawa mendaki?" Tips Memilih makanan yang tepat untuk mendaki
Selain menentukan alat masak untuk mendaki gunung. Pemilihan jenis makanan-pun merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. Seperti yang akhir-akhir ini ramai diperbincangkan yang mana seorang dokter mengungkapkan mie instan kurang baik digunakan untuk mendaki. Dari pembahasan dokter itu pun kita bisa ambil simpulan bahwa dalam mendaki kita juga harus memperhatikan berbagai faktor bahkan termasuk makanan sekalipun.
Dengan mendaki yang merupakan golongan olaraga berat serta dengan faktor alam yang ada tentunya membuat kita membutuhkan asupan makanan yang tidak sembarang. Kita pun tentu tak bisa sembarangan dalam menentukan masakan apa yang akan kita buat, memang banyak pendaki yang membuat berbagai menu olahan lezat dan bergizi tinggi seperti ayam panggang sampai salad buah, itu merupakan hal yang sepatutnya kita tiru saat mendaki karena dengan iti kebutuhan kitapun masih tetap terjaga. Di lain sisi, mungkin akan kesulitan juga jika kita sembarangan menentukan menu masak tanpa mempertimbangkan hal lain seperti (mempertimbangkan air) untuk memasak seperti, gunung yang tak memiliki sumber air yang dapat kita gunakan.
Lalu bagaimana menentukan makanan yang tepat saat mendaki?
1. Memperhatikan kalori dan gizi makanan
Selain hanya mementingkan perut yang kenyang, sebagai aktivitas berat tentunya kita harus mempertimbangkan faktor dalam makanan seperti gizi dan kalorinya. Hal itu guna menciptakan penyeimbangan tubuh terhadap aktivitas berat yang memakan banyak energi itu. Secara sederhana kita dapat menentukan Basal Metabolig Rate (BMR) yang merupakan energi minimal yang diperlukan untuk menjaga tubuh ketika istirahat. Penentuannya sendiri tentu memperhatikan beberapa aspek seperti gender, kegiatan dan lingkungan. Secara umum kebutuhan kalori sendiri dihitung berdasar besar BMR dikalikan tingkat (ringan/beratnya) aktivitas yang dilakukan. rumus BMR dan kebutuhan kalori perhari sendiri digambarkan dengan
2. Memperhatikan ukuran dan keawetan
Ukuran sendiri menjadi aspek pemilihan bekal karena secara perlengkapan sendiri tentu kita hanya mempunyai ruang yang terbatas untuk bagpack kita. Tentu kita tak mau jika harus membawa makanan banyak dan meninggalkan beberapa perlengkapan yang dapat mengurangi keamanan pendakian. Atau kalian bisa menyewa porter untuk membawa jumlah bekal dengan ukuran prasmanan. Keawetan pun bisa berupa keawetan dalam waktu kadaluarsa serta dengan fisik bekal yang tak mudah rusak jika kita menaruhnya di dalam bagpack.
3. Penggunaan air
Banyak menu makanan yang menggunakan pemakaian air tidak sedikit. Air-pun menjadi faktor yang harus sangat diperhatikan, kita perlu membangun managemen air tersendiri untuk menghitung kebutuhan air dalam masakan yang akan kita buat. Dengan membawa setiap makanan yang membutuhkan banyak air di temoat yang memiliki sumber air yang dapat kita gunakan mungkin bukan hal bermasalah, namun oada tempat yang sebaliknya itu bukanlah ide yang bagus.
4. Siapkan masakan yang cepat dihidangkan
Masakan yang cepat dihidangkan kita bisa gunakan di saat-saat tertentu seperti malam hari sebelum tidur atau bekal summit. Makanan yang cepat dihidangkan sangat pantas untuk kalian yang malas memasak. Namun, ada satu kesalahan yang serung dilakukan dalam menghidangkan makanan termasuk saat menghidangkan makanan cepat saji, yaitu memasak di dalam tenda.
Selain menentukan alat masak untuk mendaki gunung. Pemilihan jenis makanan-pun merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. Seperti yang akhir-akhir ini ramai diperbincangkan yang mana seorang dokter mengungkapkan mie instan kurang baik digunakan untuk mendaki. Dari pembahasan dokter itu pun kita bisa ambil simpulan bahwa dalam mendaki kita juga harus memperhatikan berbagai faktor bahkan termasuk makanan sekalipun.
Dengan mendaki yang merupakan golongan olaraga berat serta dengan faktor alam yang ada tentunya membuat kita membutuhkan asupan makanan yang tidak sembarang. Kita pun tentu tak bisa sembarangan dalam menentukan masakan apa yang akan kita buat, memang banyak pendaki yang membuat berbagai menu olahan lezat dan bergizi tinggi seperti ayam panggang sampai salad buah, itu merupakan hal yang sepatutnya kita tiru saat mendaki karena dengan iti kebutuhan kitapun masih tetap terjaga. Di lain sisi, mungkin akan kesulitan juga jika kita sembarangan menentukan menu masak tanpa mempertimbangkan hal lain seperti (mempertimbangkan air) untuk memasak seperti, gunung yang tak memiliki sumber air yang dapat kita gunakan.
Lalu bagaimana menentukan makanan yang tepat saat mendaki?
1. Memperhatikan kalori dan gizi makanan
Selain hanya mementingkan perut yang kenyang, sebagai aktivitas berat tentunya kita harus mempertimbangkan faktor dalam makanan seperti gizi dan kalorinya. Hal itu guna menciptakan penyeimbangan tubuh terhadap aktivitas berat yang memakan banyak energi itu. Secara sederhana kita dapat menentukan Basal Metabolig Rate (BMR) yang merupakan energi minimal yang diperlukan untuk menjaga tubuh ketika istirahat. Penentuannya sendiri tentu memperhatikan beberapa aspek seperti gender, kegiatan dan lingkungan. Secara umum kebutuhan kalori sendiri dihitung berdasar besar BMR dikalikan tingkat (ringan/beratnya) aktivitas yang dilakukan. rumus BMR dan kebutuhan kalori perhari sendiri digambarkan dengan
2. Memperhatikan ukuran dan keawetan
Ukuran sendiri menjadi aspek pemilihan bekal karena secara perlengkapan sendiri tentu kita hanya mempunyai ruang yang terbatas untuk bagpack kita. Tentu kita tak mau jika harus membawa makanan banyak dan meninggalkan beberapa perlengkapan yang dapat mengurangi keamanan pendakian. Atau kalian bisa menyewa porter untuk membawa jumlah bekal dengan ukuran prasmanan. Keawetan pun bisa berupa keawetan dalam waktu kadaluarsa serta dengan fisik bekal yang tak mudah rusak jika kita menaruhnya di dalam bagpack.
@chef_from_thewoods |
3. Penggunaan air
Banyak menu makanan yang menggunakan pemakaian air tidak sedikit. Air-pun menjadi faktor yang harus sangat diperhatikan, kita perlu membangun managemen air tersendiri untuk menghitung kebutuhan air dalam masakan yang akan kita buat. Dengan membawa setiap makanan yang membutuhkan banyak air di temoat yang memiliki sumber air yang dapat kita gunakan mungkin bukan hal bermasalah, namun oada tempat yang sebaliknya itu bukanlah ide yang bagus.
@overthefirecooking |
4. Siapkan masakan yang cepat dihidangkan
Masakan yang cepat dihidangkan kita bisa gunakan di saat-saat tertentu seperti malam hari sebelum tidur atau bekal summit. Makanan yang cepat dihidangkan sangat pantas untuk kalian yang malas memasak. Namun, ada satu kesalahan yang serung dilakukan dalam menghidangkan makanan termasuk saat menghidangkan makanan cepat saji, yaitu memasak di dalam tenda.
Memasak dalam tenda memang bukan hal yang baik, apalagi tidak semua tenda memiliki bagian teras yang dapat kita gunakan untuk memasak. Meski dengan teras-pun terkadang masih banyak yang merasa takut untuk memasak di teras itu dengan keadaan tertutup. Memasak di dalam tenda juga berpotensi gas meledak dan tenda terbakar bahkan bisa juga keracunan gas. Hal itu karena saat memasak di dalam tenda, suhu di dalam akan meningkat dan terperangkap, gas yang di keluarkan gas meskipun sudah menjadi api rupanya tetap mengeluarkan gas yang menyebar ke seluruh bagian tenda.
0 Response to "Menghitung Kebutuhan Kalori, Tips Memilih Makanan untuk Mendaki Gunung"
Post a Comment