Managemen air kegiatan mendaki gunung
May 17, 2021
Add Comment
Managemen air dalam mendaki gunung
Seperti kita tau dari pembelajaran di sekolah bahwasannya tubuh manusia 90nya terdiri dari cairan. Olaraga yang berat sendiri merupakan salah satu kegiatan yang dapat membuat tubuh manusia bekerja dengan sangat aktif sehingga dapat menggunakan cairan dalam tubuh dengan jumlah yang tak sedikit. Olaraga raga berat itu bisa berupa marathon, balap sepeda, touring sepeda, ataupun mendaki gunung.
Melihat betapa pentingnya air dalam manusia tentunya kita tak dapat terpisah dari air bahkan di rumah sekalipun. Melihat dari olaraga mendaki sendiri kebutuhan air merupakan hal yang benar-benar harus disiapkan dengan matang. Melihat kondisi gunung yang memiliki jalur pendakian tidak memiliki sumber mata air ataupun tidak memiliki sumber air sama sekali tentunya kita tidak bisa berharap air dari sana alias kita harus mempersiapkannya sebelum mendaki. Bagpack yang digunakan untuk mendaki-pun tentunya memiliki batasan dalam volume maksimalnya, belum lagi Perlengkapan mendaki lainnya yang berada di dalam bagpack sehingga volume bagpack juga sudah banyak terpakai. Jadi bagaimana suatu managemen yang dapat kita lakukan terutama untuk air ini pada saat mendaki?
Hitung kebutuhan air kalian
Minum air 8 gelas setiap hari tentu tak dapat menjadi patokan utama dalam penggunaan air dengan menyamaratakan faktor usia, gender, kesehatan dan kegiatan yang dilakukan. Seperti pada dasarnya dimana managemen pendakian dilakukan sebelum bahkan jauh sebelum pendakian. Kita juga harus mempertimbangkan sendiri berapa kebutuhan air kita terutama saat melakukan olaraga berat. Kita bisa mempertimbangkan kebutuhan air kita dengan menghitung kebutuhan air saat kita melakukan olaraga pra-mendaki dengan intensitas yang cukup berat juga tentunya. Hasil perolehan jumlah kebutuhan air kalian pun tentunya tak bisa dijadikan acuan paten dalam membawa jumlah air. Maksudnya adalah kalian tentu harus melebihkan jumlah air itu dengan alasan lain seperti cuaca ataupun kondisi medan yang berdebu sehingga kita harus menjaga tenggorokan agar tetap basah.
Kebutuhan air dalam logistik
Selain membutuhkan air untuk minum. Kita juga membutuhkan air untuk hal lainnya seperti memasak. Memasak merupakan kegiatan yang menggunakan air dengan jumlah yang bervariasi. Tentunya untuk masakan pokok seperti nasi, air yang dibutuhkan cukup banyak tentunya. Belum lagi untuk bahan masak lainnya seperti sayur-sayur, telur rebus, mie, ataupun masakan yanh dikukus lainnya. Pembuatan minuman seperti teh, kopi dan susu juga perlu disiapkan tersendiri lepas dari perbekalan air bersih kita.
Melakukan tanam air
Seperti yang dilakukan para guide dan porter gunung leuser dimana mereka mengubur logistik yang dapat bertahan lama di dalam tanah kemudian mereka menggunakannya saat melintasi jalan itu lagi (saat pulang). Apa yang mereka lakukan juga dapat kita terapkan di gunung yang akan kita lalui jika gunung itu memiliki trek yang panjang dan tak memiliki sumber air yang dapat kita gunakan. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam sistem tanam ini adalah kondisi tempat persembunyian yang harus benar-benar aman dari faktor alam seperti hewan, angin, dsb. Selain menanamnya dalam tanah kita juga bisa menggantungnya atau meyelipkannya di dalam batangan pohon. Selain itu, kita juga harus mengingat dengan betul lokasi itu, jangan sampai kita meninggalkannya bahkan untuk alasan pendaki lain yang menemukannya. Itu tentunya dapat menimbulkan sampah di wilayah itu.
Air untuk summit
Summit merupakan perjalanan yang sangat dinanti setiap pendaki. Summit sendiri merupakan perjalanan dari camp ground menuju puncak gunung. Summit biasanya dilakukan dini hari, shubu atau bahkan ada yang menunggu cuaca cerah. Durasinya bisa memakan waktu berjam-jam juga tentunya, tergantung dari individu. Summit yang dilakukan dini hari atau shubu biasanya dilakukan saat bangun dari tidur, kebanyakan orang hanya mempersiapkan bekal summit berupa makanan yang dapat dicemil, makan makanan kecil sebelum summit seperti roti dan air. Namun, lebih dari itu summit sendiri tentunya membutuhkan air yang cukup banyak terutama mempertimbangkan kita jalan setelah tidur, kesadaran kita tentunya juga belum sepenuhnya pulih. (Air hangat) pun harus kita siapkan untuk bekal summit terutama bagi yang menjalani summit mulai dini hari itu. Air hangat harus disimpan di tempat yang memiliki isolator yang kuat seperti termos. Air hangat dapat membantu menjaga suhu badan saat dingin serta menjaga tenggorokan tetap basah lebih baik dari air biasa yang ketika digunung tentunya menjadi lebih dingin.
Manfaatkan sumber air
Memanfaatkan air dari sumber air di gunung-pun merupakan hal yang menguntungkan. Terutama kita yang menggunakan bagpack ukuran kecil atau pun menggunakan konsep Ultralight . Dengan pengetauan kita akan sumber air dalam suatu gunung yang dapat dimanfaatkan itu sapat membuat tak perlu membawa air dalam jumlah banyak sekaligus dalam bagpack. Kita dapat memanfaatkan air dari sumber itu, kita perlu pelajari pula bagaimana karakteristik aumber diwilayah itu. "Apa tidak mengering saat musim tertentu?" "Apa tidak keruh?" "Apa dapat dikonsumsi langsung?" Dsb.
@nutricionfitfy |
Seperti kita tau dari pembelajaran di sekolah bahwasannya tubuh manusia 90nya terdiri dari cairan. Olaraga yang berat sendiri merupakan salah satu kegiatan yang dapat membuat tubuh manusia bekerja dengan sangat aktif sehingga dapat menggunakan cairan dalam tubuh dengan jumlah yang tak sedikit. Olaraga raga berat itu bisa berupa marathon, balap sepeda, touring sepeda, ataupun mendaki gunung.
Melihat betapa pentingnya air dalam manusia tentunya kita tak dapat terpisah dari air bahkan di rumah sekalipun. Melihat dari olaraga mendaki sendiri kebutuhan air merupakan hal yang benar-benar harus disiapkan dengan matang. Melihat kondisi gunung yang memiliki jalur pendakian tidak memiliki sumber mata air ataupun tidak memiliki sumber air sama sekali tentunya kita tidak bisa berharap air dari sana alias kita harus mempersiapkannya sebelum mendaki. Bagpack yang digunakan untuk mendaki-pun tentunya memiliki batasan dalam volume maksimalnya, belum lagi Perlengkapan mendaki lainnya yang berada di dalam bagpack sehingga volume bagpack juga sudah banyak terpakai. Jadi bagaimana suatu managemen yang dapat kita lakukan terutama untuk air ini pada saat mendaki?
Hitung kebutuhan air kalian
Minum air 8 gelas setiap hari tentu tak dapat menjadi patokan utama dalam penggunaan air dengan menyamaratakan faktor usia, gender, kesehatan dan kegiatan yang dilakukan. Seperti pada dasarnya dimana managemen pendakian dilakukan sebelum bahkan jauh sebelum pendakian. Kita juga harus mempertimbangkan sendiri berapa kebutuhan air kita terutama saat melakukan olaraga berat. Kita bisa mempertimbangkan kebutuhan air kita dengan menghitung kebutuhan air saat kita melakukan olaraga pra-mendaki dengan intensitas yang cukup berat juga tentunya. Hasil perolehan jumlah kebutuhan air kalian pun tentunya tak bisa dijadikan acuan paten dalam membawa jumlah air. Maksudnya adalah kalian tentu harus melebihkan jumlah air itu dengan alasan lain seperti cuaca ataupun kondisi medan yang berdebu sehingga kita harus menjaga tenggorokan agar tetap basah.
Kebutuhan air dalam logistik
Selain membutuhkan air untuk minum. Kita juga membutuhkan air untuk hal lainnya seperti memasak. Memasak merupakan kegiatan yang menggunakan air dengan jumlah yang bervariasi. Tentunya untuk masakan pokok seperti nasi, air yang dibutuhkan cukup banyak tentunya. Belum lagi untuk bahan masak lainnya seperti sayur-sayur, telur rebus, mie, ataupun masakan yanh dikukus lainnya. Pembuatan minuman seperti teh, kopi dan susu juga perlu disiapkan tersendiri lepas dari perbekalan air bersih kita.
Melakukan tanam air
Seperti yang dilakukan para guide dan porter gunung leuser dimana mereka mengubur logistik yang dapat bertahan lama di dalam tanah kemudian mereka menggunakannya saat melintasi jalan itu lagi (saat pulang). Apa yang mereka lakukan juga dapat kita terapkan di gunung yang akan kita lalui jika gunung itu memiliki trek yang panjang dan tak memiliki sumber air yang dapat kita gunakan. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam sistem tanam ini adalah kondisi tempat persembunyian yang harus benar-benar aman dari faktor alam seperti hewan, angin, dsb. Selain menanamnya dalam tanah kita juga bisa menggantungnya atau meyelipkannya di dalam batangan pohon. Selain itu, kita juga harus mengingat dengan betul lokasi itu, jangan sampai kita meninggalkannya bahkan untuk alasan pendaki lain yang menemukannya. Itu tentunya dapat menimbulkan sampah di wilayah itu.
Air untuk summit
Summit merupakan perjalanan yang sangat dinanti setiap pendaki. Summit sendiri merupakan perjalanan dari camp ground menuju puncak gunung. Summit biasanya dilakukan dini hari, shubu atau bahkan ada yang menunggu cuaca cerah. Durasinya bisa memakan waktu berjam-jam juga tentunya, tergantung dari individu. Summit yang dilakukan dini hari atau shubu biasanya dilakukan saat bangun dari tidur, kebanyakan orang hanya mempersiapkan bekal summit berupa makanan yang dapat dicemil, makan makanan kecil sebelum summit seperti roti dan air. Namun, lebih dari itu summit sendiri tentunya membutuhkan air yang cukup banyak terutama mempertimbangkan kita jalan setelah tidur, kesadaran kita tentunya juga belum sepenuhnya pulih. (Air hangat) pun harus kita siapkan untuk bekal summit terutama bagi yang menjalani summit mulai dini hari itu. Air hangat harus disimpan di tempat yang memiliki isolator yang kuat seperti termos. Air hangat dapat membantu menjaga suhu badan saat dingin serta menjaga tenggorokan tetap basah lebih baik dari air biasa yang ketika digunung tentunya menjadi lebih dingin.
Manfaatkan sumber air
Memanfaatkan air dari sumber air di gunung-pun merupakan hal yang menguntungkan. Terutama kita yang menggunakan bagpack ukuran kecil atau pun menggunakan konsep Ultralight . Dengan pengetauan kita akan sumber air dalam suatu gunung yang dapat dimanfaatkan itu sapat membuat tak perlu membawa air dalam jumlah banyak sekaligus dalam bagpack. Kita dapat memanfaatkan air dari sumber itu, kita perlu pelajari pula bagaimana karakteristik aumber diwilayah itu. "Apa tidak mengering saat musim tertentu?" "Apa tidak keruh?" "Apa dapat dikonsumsi langsung?" Dsb.
@sephoinlove |
0 Response to "Managemen air kegiatan mendaki gunung"
Post a Comment