Rangkuman pohon Huru - Macaranga rhizinoides
May 17, 2021
Add Comment
HURU - Macaranga rhizinoides
Huru terdapat hanya di Pulau Jawa. Tumbuh di dataran rendah sampai ke pegunungan dengan ketinggian 2400 mdpl. Secara alami huru tumbuh di hutan sekunder tua dan di tempat terbuka, di hutan primer pada tanah berkapur atau berpasir dan kadang-kadang dijumpai di hutan-hutan yang secara berkala agak kering. Jenis ini lebih banyak tumbuh di pegunungan dan tampaknya menyukai tanah lembab dan berhumus.
Penduduk di Jawa Barat mengenal tumbuhan ini selain dengan nama huru juga mahang manggong. Jenis ini termasuk suku Euphorbiaceae. Pohonnya dapat mencapai tinggi sampai 40 m, dengan batang bebas cabang 8 - 12 meter dan diameter sampai 70 cm, batangnya bulan lurus dan kadang-kadang terbayar dengan tinggi sampai 50 cm. Kulit batangnya berwarna kuning keputih-putihan, berdaging dan tabelnya bergantung pada umur tumbuhan. Kulit luar berwarna coklat muda keabu-abuan, mengelupas dan beralur. Tajuk pohon agak lebat dan berbentuk bulat. Daunnya tersusun tunggal, berseling, berbentuk hati pada pangkalnya, kadang-kadang dijumpai kelenjar-kelenjar kecil yang berisi semacam resin yang agak pekat. Permukaan bawah daunnya berwarna coklat kotor, berbulu halus dan permukaan atas berwarba tua dan tidak berbulu. Bunganya tersusun dalam bentuk malai dan bergelombol. Masing-masing bunga berkelamin satu, kecik dan berwarna agak cokelat muda. Buahnya buah kotak berlekuk tiga.
Kayunya termasuk jenis kayu ringan kelas, kelas keawetan V dan kelas kekuatan IV. Banyak digunakan oleh penduduk untuk bahan bangunan, papan, kayu bakar dan peti.
Perbanyakan secara alami dilakukan dengan bijinya, pembudidayaan belum pernah diusahakan. Di hutan pegunungan di tempat-tempat yang disinari cahaya matahari langsung ternyata semai tumbuhan ini sangat cepat tumbuhnya. Dalam pengamatan di hutan cagar alam Cibodas, semai tumbuhan ini dapat mencapai Tinggi 2 m dan keliling batang 8 cm selama 1 tahun dan bila mendapatkan intensitas cahaya matahari yang cukup banyak dapat mencapai tinggi 5 meter.
Sumber: Lembaga Biologi Nasional - LIPI
Huru terdapat hanya di Pulau Jawa. Tumbuh di dataran rendah sampai ke pegunungan dengan ketinggian 2400 mdpl. Secara alami huru tumbuh di hutan sekunder tua dan di tempat terbuka, di hutan primer pada tanah berkapur atau berpasir dan kadang-kadang dijumpai di hutan-hutan yang secara berkala agak kering. Jenis ini lebih banyak tumbuh di pegunungan dan tampaknya menyukai tanah lembab dan berhumus.
Penduduk di Jawa Barat mengenal tumbuhan ini selain dengan nama huru juga mahang manggong. Jenis ini termasuk suku Euphorbiaceae. Pohonnya dapat mencapai tinggi sampai 40 m, dengan batang bebas cabang 8 - 12 meter dan diameter sampai 70 cm, batangnya bulan lurus dan kadang-kadang terbayar dengan tinggi sampai 50 cm. Kulit batangnya berwarna kuning keputih-putihan, berdaging dan tabelnya bergantung pada umur tumbuhan. Kulit luar berwarna coklat muda keabu-abuan, mengelupas dan beralur. Tajuk pohon agak lebat dan berbentuk bulat. Daunnya tersusun tunggal, berseling, berbentuk hati pada pangkalnya, kadang-kadang dijumpai kelenjar-kelenjar kecil yang berisi semacam resin yang agak pekat. Permukaan bawah daunnya berwarna coklat kotor, berbulu halus dan permukaan atas berwarba tua dan tidak berbulu. Bunganya tersusun dalam bentuk malai dan bergelombol. Masing-masing bunga berkelamin satu, kecik dan berwarna agak cokelat muda. Buahnya buah kotak berlekuk tiga.
Kayunya termasuk jenis kayu ringan kelas, kelas keawetan V dan kelas kekuatan IV. Banyak digunakan oleh penduduk untuk bahan bangunan, papan, kayu bakar dan peti.
Perbanyakan secara alami dilakukan dengan bijinya, pembudidayaan belum pernah diusahakan. Di hutan pegunungan di tempat-tempat yang disinari cahaya matahari langsung ternyata semai tumbuhan ini sangat cepat tumbuhnya. Dalam pengamatan di hutan cagar alam Cibodas, semai tumbuhan ini dapat mencapai Tinggi 2 m dan keliling batang 8 cm selama 1 tahun dan bila mendapatkan intensitas cahaya matahari yang cukup banyak dapat mencapai tinggi 5 meter.
Sumber: Lembaga Biologi Nasional - LIPI
0 Response to "Rangkuman pohon Huru - Macaranga rhizinoides"
Post a Comment