MANAGEMEN PERLENGKAPAN NAIK GUNUNG #backtobasic
May 17, 2021
Add Comment
MANAGEMEN PERLENGKAPAN NAIK GUNUNG - Kegiatan outdoor seperti naik gunung tentunya membutuhkan persiapan yang sangat matang demi tercapainya perjalanan yang menyenangkan baik saat perjalanan ataupun sesudah perjalanan yang artinya tidak meninggalkan kesan negatif dalam kegiatan itu. Mendaki gunung merupakan olaraga outdoor yang memiliki resiko cukup tinggi namun tentunya kita semua tidak ingin hal kecil negatif apapun terjadi pada perjalanan kita. Banyak pula orang yang sudah sering naik gunung dengan berbagai persiapannya namun selalu saja merasa ada yang kurang atau apapun yang membuat kegiatan pendakian itu kurang menyenangkan contohnya aja kedinginan. Jadi...bagaimana persiapan (perlengkapan) yang tepat untuk naik gunung?
1. Pakaian
Hanya karena di gunung bukan berarti kita tidak harus memikirkan pakaian yang kita kenakan. Bahkan banyak sekali orang-orang yang mendaki selayaknya ingin pergi ke mall atau menyamakan dengan liburan lain. Bagi beberapa orang lagi yang was was akan rasa dingin di gunung pun kebanyakan merasa sangat takut akan suhu dingin di gunung. Jadi bagaimana pakaian yang harus kita siapkan untuk naik gunung? Tentunya untuk faktor suhu dingin semua kembali ke kekuatan tubuh masing-masing nahh namun tidak perlu juga kita naik gunung dengan baju berlapis. Kita bisa menggunakan beberapa lapis saja yang terdiri atas baselayer, baju hangat panjang (seperti sweeter), jaket (sangat direkomendasikan yang bermaterial bulu angsa atau microfiber) nahhh bisa juga kalian tambahkan dengan jaket lain yang memiliki daya tahan air yang kuat, begitu pula celana juga hanya saja untuk celana material bulang atau microfiber kalian bisa ganti dengan material goretex atau yang memiliki inner lembut seperti kebanyakan produk karena untuk gunung Indonesia kecuali Jayawijaya hihihi sepertinya sudah cukup. yaa kalau kalian baca-baca di situs lain mungkin bakal kebingungan dengan sebutan sebutan dalam layering system jadi lebih kurang seperti itu pula penerapan layering system secara sederhananya.
Oiyaa temen-temen kadang kalian liat foto orang digunung yang cuma pake kaos dan celana panjang aja yaa hal itu pun dapat di maklumi karena memang ada banyak gunung di Indonesia yang memiliki suhu panas di siang hari dan terbilang aman dari rimbunan hutan yang sangat padat sehingga kita bisa mengenakan pakaian seperti itu.
2. Sepatu dan sandal
Tidak harus sepatu boot tinggi untuk kita naik gunung, kalau kata orang agar safety yaa itu tergantung juga safety dalam hal apa. Untuk gunung dengan jalur yang sudah sangat jelas seperti hal nya trotoar jalan tentunya safety akan hal tumbuhan berduri tentu bisa diperhatikan dan cocokan pula dengan bawaan lain anda karena sepatu boot tinggi memiliki sisi positif juga untuk menjaga keseimbangan anda saat berjalan (yaaa kannn nak gunung bawaanya gede gede hahaha) tapi untuk anda yang memilih ultralight (membawa beban ringan) dalam mendaki tentunya anda bisa menggunakan sepatu trail run juga dengan sepatu trail run anda bisa bergerak lebih lincah.
Sandal gunung pun sudah merupakan hal yang sangat identik bagi pendaki. Banyak yang bilang "jangan naik gunung pake sandall, gak safety" nahh penyataan seperti itu bisa dibilang tidak sepenuhnya benar kita liat lagi gunung yang kita daki seperti apa? Apa seperti gunung galunggung yang penuh anak tangga? Jadi sepatu boot anda buat apa disana? Bagi anda yang sudah membawa sepatu pun sandal gunung dan sejenisnya bisa menjadi barang yang lebih baik disingkirkan agar meringankan beban dan anda bisa menggantinya dengan sandal hotel yang lebih ringkas yaaa logikanya kita pake sandal hanya untuk keluar jalan jalan sekitar tenda.
3. Alat masak dan makan
Sebenernya tergantung kalian dari golongan yang membawa alat masak (full) per orang atau per tim. Jika kalian dalam 1 tim hanya membawa beberapa alat masak tentunya kalian harus menghitung ukurannya dan jangan salah jika kalian harus membawa semacam panci hahahah yaa karena cooking set yang lebih ringkas maksimal hanya untuk 3 orang kalau bagi saya (kembali ke individu). Bisa pula dengan menggunakan inovasi kompor spirtus hasil buatan tangan sendiri untuk memasak air ataupun lauk pauk yang sekiranya dapat membantu kita selagi menunggu masaknya nasi di kompor utama kita jika kita tidak punya kompor gas portabel lebih dari 1.
Harus jaga solidaritas, begitu kata orang kalau kita sedang di gunung tapi menurutku pernyataan seperti itu tidak bisa di terapkan dalam hal makan (1 tim makan di 1 tempat) karena memang pada dasarnya tidak semua memiliki cakupan yang sama, apa yang di ambil juga tidak selalu sama. Serta dengan makan seperti itu tentunya kalian butuh tempat yg besar (banyak yg menggunakan daun atau kertas minyak) tentunya hal itu dapat menambah sampah meskipun dari daun yang organik (well, kita juga perlu memotongnya dari pohon) atau jika kalian menggunakan piring besar tentunya saya yakin hal itu kurang nyaman dari pada makan sendiri, jadi anda bisa mencoba dengan membawa alat makan sendiri dan makan bersama dengan piring sendiri karena hal itu juga lebih nyaman dan tak kalah kompaknya dengan makan bareng di satu tempat wkwk. Untuk alat makan sendiri kalian bisa membawa tentunya piring piring plastik dan sendok atau garpu stainles atau piring kalian bisa ganti dengan kotak bekal yang didalamnya kalian bisa isi sesuatu pula, atau jika kalian memang satu orang satu kompir anda bisa juga makan langsung dari atas cooking set nya.
4. Tenda
Bagaimana jika dalam 1 tim yang terdiri dari 5 orang dan 1 orang yang membawa tenda tiba-tiba tidak dapat melanjutkan perjalanan? Apakah akan ada yang mengenakan tas nya? Jadi bagaimana managemen tenda yang benar? Untuk mereka user ultralight tentunya bukan hal yang perlu dikhawatirkan karena memang dasarnya semua orang membawa tendanya masing-masing nahh bagaimana untuk mereka yang konvensional? Jadi saya akan bahas (keluar dari ultralight) dalam pendakian berkelompok semua orang tidak perlu membawa tas dengan ukuran besar-besar, jadi begini coba kalian pikir dari 8 perlengkapan dari laman ini apa semuanya memakan beban ruang yang besar? Tentunya tidak. Dapat pendakian berkelompok kalian bisa menggunakan beberapa orang saja (tidak semua) yang membawa tas besar (carrier katanya) sisanya bukan kah cukup dengan tas-tas 25-35 L juga kalian bisa bertukar toh kalau capek. Dan bagaimana jika terjadi pertanyaan di paragraf awak ini? Jadi jawabanya adalah kalian bisa menukar barang (dengan bawaan lebih ringkas) dengan barang si pembawa tenda (tentunya dalam pendakian berkelompok lebih dari 3 orang kalian akan menggunakan tenda dengan ukuran pack yang cukup besar dan tentunya memakai carrier) dan kalian dapat menukar barang pribadi kalian bukan.
5. Bagpack
Bagpack yang baik dan tepat tentunya akan memberi rasa nyaman terhadap tubuh ketika kita menggunakannya. Pertanyaan paling dasar mengenai bagpack yang mungkin kebanyakan orang awam mengatakannya adalah "Mendaki harus pake tas ukuran besar?" "Iyaa donggg, tapi boong." Bagi mereka yang menggunakan prinsip ultralight tentunya tas-tas ukuran 25-35 L sudah cukup atau kalau dari mata konvensional biasa disebut daypack. Jadi ultralight sendiri merupakan gaya pendakian dalam mengurangi baseweight dan tentunya memiliki ukuran yang lebih ringkas. Kalian bisa sesuaikan ukuran tas kalian dengan ukuran barang kalian yang kalian bawa.
6. Perlengkapan Tidur
Tidur adalah hal yang sangat perlu di jaga untuk menjaga stamina, tentunya aku tidak mau tidurku terganggu baik karena dingin sekalipun. Sama seperti pakaian, tidur yang nyaman pun kalian butuh layering system dan tentunya kalian bisa sesuaikan dengan gunung kalian juga agar kalian tidak terlalu gerah saat tidur. Nahh sekarang aku akan sesuaikan dengan layering yang pernahku gunakan saat Semeru sedang bersalju ntah suhu berapa itu wkwk. Jadi untuk pakaiannya sendiri aku tetap menggunakan baselayer yang memiliki bahan semacam thermal kemudian di tambah pake pakaian fleece kemudian jaket bulang (bisa kalian gantu dengan jaket bermaterial microfiber atau dacron) atau kadang saya juga pakai jaket dacron yang punya inner omni-heat lagi (semacam lapisan thermal) untuk celana saya biasa dengan celana pendek, kenudian celana panjang olaraga atau celana bermaterial goretex nahh kemudian masuk sleeping bag bulang (kalian bisa gantu pula dengan sleeping bag material microfiber atau dacron) oiyaa kalian bisa mencari produk sleeping bag yang dalam bagian zipper bisa kalian gunakan untuk mengeluarkan sebagian kaki kalian untuk saluran udara agar tidak terlalu gerah atau kalian bisa gunakan sleeping bag yang berbentuk seperti pakaian dan celana. Nahh kalau masih kedinginan kalian bisa tambahkan lagi sleeping bag thermal di luar sleeping bag utana kalian.
7. Alat elektronik
Tidak perlu membawa banyak alat elektronik seperti hal nya kamera yang jumlahnya lebih dari 1 jika kalian sekedar ingin liburan (bukan bikin film wkwk) karena membawa 1 kamera pun kalian bisa sangat merasa was was karena kamera merupakan barang yang sangat sensitif apalagi memandang jalur gunung yang tak jarang membuat kalian terjatuh, terbentur atau hal yang dapat membuat ransel anda mendapat tekanan. Pastikan jika kamu membawa kamera, kamu menaruhnya di tempat yang sangat aman atau berikan pelindung tambahan juga untuk di perjalanan kalian bisa menggunakan gadget kalian untuk berfoto atau memvideo tentunya hal itu lebih aman juga lebih ringkas dimana kalian bisa menaruh gadget kalian di tempat kecil yang mudah di jangkau seperti waitsbag.
Senter merupaka alat elektronik yang jangan sampai ketinggalan karena saat malam anda dapat menggunakannya saat memasak, mengambil air atau jalan-jalan tentunya hal itu lebih aman dari pada menggunakan senter gadget yang bisa saja kalian terpleset dan jatuh atau menjatuhkan senter kalian.
Powerbank juga merupakan peralatan yang masuk dalam daftar bawaan kalian yaa tau sendiri lah tidak semua gunung ada colokan listrik yanh bisa digunakan heheh, powerbank bisa kalian gunakan saat baterai gadget kalian kehabisan daya yang mana pada sebagian pendaki tentunya komunikasi antar keluarga atau travel agen sangat diperlukan atau bahkan untuk tiket kereta pulang kalian.
8. Peralatan P3k
Dimanapun travelling nya tentunya p3k sangat tidak boleh di lupakan, lalu apa saja p3k yang di butuhkan? Untuk jenis obat atau barangnya tentunya kalian bisa sesuaikan dengan budget dan kecocokan tubuh kalian nahh ringkasan sederhananya kalian cukup membawa obat luka terbuka, obat peredah nyeri, tabung oksigen, thermal blanket (semacamnya), obat penyakit bawaan, minyak untuk otot ataupun semacam minyak kayu putih dan fresh care. Nahh beberapa barang tersebut bisa dinilai cukup untuk kalian melakukan pendakian dengan tanda kutip bukan ekspedisi yang mengharuskan kalian membuka jalur baru dan perjalanan di daerah pegunungan es seperti himalaya.
1. Pakaian
Hanya karena di gunung bukan berarti kita tidak harus memikirkan pakaian yang kita kenakan. Bahkan banyak sekali orang-orang yang mendaki selayaknya ingin pergi ke mall atau menyamakan dengan liburan lain. Bagi beberapa orang lagi yang was was akan rasa dingin di gunung pun kebanyakan merasa sangat takut akan suhu dingin di gunung. Jadi bagaimana pakaian yang harus kita siapkan untuk naik gunung? Tentunya untuk faktor suhu dingin semua kembali ke kekuatan tubuh masing-masing nahh namun tidak perlu juga kita naik gunung dengan baju berlapis. Kita bisa menggunakan beberapa lapis saja yang terdiri atas baselayer, baju hangat panjang (seperti sweeter), jaket (sangat direkomendasikan yang bermaterial bulu angsa atau microfiber) nahhh bisa juga kalian tambahkan dengan jaket lain yang memiliki daya tahan air yang kuat, begitu pula celana juga hanya saja untuk celana material bulang atau microfiber kalian bisa ganti dengan material goretex atau yang memiliki inner lembut seperti kebanyakan produk karena untuk gunung Indonesia kecuali Jayawijaya hihihi sepertinya sudah cukup. yaa kalau kalian baca-baca di situs lain mungkin bakal kebingungan dengan sebutan sebutan dalam layering system jadi lebih kurang seperti itu pula penerapan layering system secara sederhananya.
Oiyaa temen-temen kadang kalian liat foto orang digunung yang cuma pake kaos dan celana panjang aja yaa hal itu pun dapat di maklumi karena memang ada banyak gunung di Indonesia yang memiliki suhu panas di siang hari dan terbilang aman dari rimbunan hutan yang sangat padat sehingga kita bisa mengenakan pakaian seperti itu.
2. Sepatu dan sandal
Tidak harus sepatu boot tinggi untuk kita naik gunung, kalau kata orang agar safety yaa itu tergantung juga safety dalam hal apa. Untuk gunung dengan jalur yang sudah sangat jelas seperti hal nya trotoar jalan tentunya safety akan hal tumbuhan berduri tentu bisa diperhatikan dan cocokan pula dengan bawaan lain anda karena sepatu boot tinggi memiliki sisi positif juga untuk menjaga keseimbangan anda saat berjalan (yaaa kannn nak gunung bawaanya gede gede hahaha) tapi untuk anda yang memilih ultralight (membawa beban ringan) dalam mendaki tentunya anda bisa menggunakan sepatu trail run juga dengan sepatu trail run anda bisa bergerak lebih lincah.
Sandal gunung pun sudah merupakan hal yang sangat identik bagi pendaki. Banyak yang bilang "jangan naik gunung pake sandall, gak safety" nahh penyataan seperti itu bisa dibilang tidak sepenuhnya benar kita liat lagi gunung yang kita daki seperti apa? Apa seperti gunung galunggung yang penuh anak tangga? Jadi sepatu boot anda buat apa disana? Bagi anda yang sudah membawa sepatu pun sandal gunung dan sejenisnya bisa menjadi barang yang lebih baik disingkirkan agar meringankan beban dan anda bisa menggantinya dengan sandal hotel yang lebih ringkas yaaa logikanya kita pake sandal hanya untuk keluar jalan jalan sekitar tenda.
3. Alat masak dan makan
Sebenernya tergantung kalian dari golongan yang membawa alat masak (full) per orang atau per tim. Jika kalian dalam 1 tim hanya membawa beberapa alat masak tentunya kalian harus menghitung ukurannya dan jangan salah jika kalian harus membawa semacam panci hahahah yaa karena cooking set yang lebih ringkas maksimal hanya untuk 3 orang kalau bagi saya (kembali ke individu). Bisa pula dengan menggunakan inovasi kompor spirtus hasil buatan tangan sendiri untuk memasak air ataupun lauk pauk yang sekiranya dapat membantu kita selagi menunggu masaknya nasi di kompor utama kita jika kita tidak punya kompor gas portabel lebih dari 1.
Harus jaga solidaritas, begitu kata orang kalau kita sedang di gunung tapi menurutku pernyataan seperti itu tidak bisa di terapkan dalam hal makan (1 tim makan di 1 tempat) karena memang pada dasarnya tidak semua memiliki cakupan yang sama, apa yang di ambil juga tidak selalu sama. Serta dengan makan seperti itu tentunya kalian butuh tempat yg besar (banyak yg menggunakan daun atau kertas minyak) tentunya hal itu dapat menambah sampah meskipun dari daun yang organik (well, kita juga perlu memotongnya dari pohon) atau jika kalian menggunakan piring besar tentunya saya yakin hal itu kurang nyaman dari pada makan sendiri, jadi anda bisa mencoba dengan membawa alat makan sendiri dan makan bersama dengan piring sendiri karena hal itu juga lebih nyaman dan tak kalah kompaknya dengan makan bareng di satu tempat wkwk. Untuk alat makan sendiri kalian bisa membawa tentunya piring piring plastik dan sendok atau garpu stainles atau piring kalian bisa ganti dengan kotak bekal yang didalamnya kalian bisa isi sesuatu pula, atau jika kalian memang satu orang satu kompir anda bisa juga makan langsung dari atas cooking set nya.
4. Tenda
Bagaimana jika dalam 1 tim yang terdiri dari 5 orang dan 1 orang yang membawa tenda tiba-tiba tidak dapat melanjutkan perjalanan? Apakah akan ada yang mengenakan tas nya? Jadi bagaimana managemen tenda yang benar? Untuk mereka user ultralight tentunya bukan hal yang perlu dikhawatirkan karena memang dasarnya semua orang membawa tendanya masing-masing nahh bagaimana untuk mereka yang konvensional? Jadi saya akan bahas (keluar dari ultralight) dalam pendakian berkelompok semua orang tidak perlu membawa tas dengan ukuran besar-besar, jadi begini coba kalian pikir dari 8 perlengkapan dari laman ini apa semuanya memakan beban ruang yang besar? Tentunya tidak. Dapat pendakian berkelompok kalian bisa menggunakan beberapa orang saja (tidak semua) yang membawa tas besar (carrier katanya) sisanya bukan kah cukup dengan tas-tas 25-35 L juga kalian bisa bertukar toh kalau capek. Dan bagaimana jika terjadi pertanyaan di paragraf awak ini? Jadi jawabanya adalah kalian bisa menukar barang (dengan bawaan lebih ringkas) dengan barang si pembawa tenda (tentunya dalam pendakian berkelompok lebih dari 3 orang kalian akan menggunakan tenda dengan ukuran pack yang cukup besar dan tentunya memakai carrier) dan kalian dapat menukar barang pribadi kalian bukan.
5. Bagpack
Bagpack yang baik dan tepat tentunya akan memberi rasa nyaman terhadap tubuh ketika kita menggunakannya. Pertanyaan paling dasar mengenai bagpack yang mungkin kebanyakan orang awam mengatakannya adalah "Mendaki harus pake tas ukuran besar?" "Iyaa donggg, tapi boong." Bagi mereka yang menggunakan prinsip ultralight tentunya tas-tas ukuran 25-35 L sudah cukup atau kalau dari mata konvensional biasa disebut daypack. Jadi ultralight sendiri merupakan gaya pendakian dalam mengurangi baseweight dan tentunya memiliki ukuran yang lebih ringkas. Kalian bisa sesuaikan ukuran tas kalian dengan ukuran barang kalian yang kalian bawa.
6. Perlengkapan Tidur
Tidur adalah hal yang sangat perlu di jaga untuk menjaga stamina, tentunya aku tidak mau tidurku terganggu baik karena dingin sekalipun. Sama seperti pakaian, tidur yang nyaman pun kalian butuh layering system dan tentunya kalian bisa sesuaikan dengan gunung kalian juga agar kalian tidak terlalu gerah saat tidur. Nahh sekarang aku akan sesuaikan dengan layering yang pernahku gunakan saat Semeru sedang bersalju ntah suhu berapa itu wkwk. Jadi untuk pakaiannya sendiri aku tetap menggunakan baselayer yang memiliki bahan semacam thermal kemudian di tambah pake pakaian fleece kemudian jaket bulang (bisa kalian gantu dengan jaket bermaterial microfiber atau dacron) atau kadang saya juga pakai jaket dacron yang punya inner omni-heat lagi (semacam lapisan thermal) untuk celana saya biasa dengan celana pendek, kenudian celana panjang olaraga atau celana bermaterial goretex nahh kemudian masuk sleeping bag bulang (kalian bisa gantu pula dengan sleeping bag material microfiber atau dacron) oiyaa kalian bisa mencari produk sleeping bag yang dalam bagian zipper bisa kalian gunakan untuk mengeluarkan sebagian kaki kalian untuk saluran udara agar tidak terlalu gerah atau kalian bisa gunakan sleeping bag yang berbentuk seperti pakaian dan celana. Nahh kalau masih kedinginan kalian bisa tambahkan lagi sleeping bag thermal di luar sleeping bag utana kalian.
7. Alat elektronik
Tidak perlu membawa banyak alat elektronik seperti hal nya kamera yang jumlahnya lebih dari 1 jika kalian sekedar ingin liburan (bukan bikin film wkwk) karena membawa 1 kamera pun kalian bisa sangat merasa was was karena kamera merupakan barang yang sangat sensitif apalagi memandang jalur gunung yang tak jarang membuat kalian terjatuh, terbentur atau hal yang dapat membuat ransel anda mendapat tekanan. Pastikan jika kamu membawa kamera, kamu menaruhnya di tempat yang sangat aman atau berikan pelindung tambahan juga untuk di perjalanan kalian bisa menggunakan gadget kalian untuk berfoto atau memvideo tentunya hal itu lebih aman juga lebih ringkas dimana kalian bisa menaruh gadget kalian di tempat kecil yang mudah di jangkau seperti waitsbag.
Senter merupaka alat elektronik yang jangan sampai ketinggalan karena saat malam anda dapat menggunakannya saat memasak, mengambil air atau jalan-jalan tentunya hal itu lebih aman dari pada menggunakan senter gadget yang bisa saja kalian terpleset dan jatuh atau menjatuhkan senter kalian.
Powerbank juga merupakan peralatan yang masuk dalam daftar bawaan kalian yaa tau sendiri lah tidak semua gunung ada colokan listrik yanh bisa digunakan heheh, powerbank bisa kalian gunakan saat baterai gadget kalian kehabisan daya yang mana pada sebagian pendaki tentunya komunikasi antar keluarga atau travel agen sangat diperlukan atau bahkan untuk tiket kereta pulang kalian.
8. Peralatan P3k
Dimanapun travelling nya tentunya p3k sangat tidak boleh di lupakan, lalu apa saja p3k yang di butuhkan? Untuk jenis obat atau barangnya tentunya kalian bisa sesuaikan dengan budget dan kecocokan tubuh kalian nahh ringkasan sederhananya kalian cukup membawa obat luka terbuka, obat peredah nyeri, tabung oksigen, thermal blanket (semacamnya), obat penyakit bawaan, minyak untuk otot ataupun semacam minyak kayu putih dan fresh care. Nahh beberapa barang tersebut bisa dinilai cukup untuk kalian melakukan pendakian dengan tanda kutip bukan ekspedisi yang mengharuskan kalian membuka jalur baru dan perjalanan di daerah pegunungan es seperti himalaya.
0 Response to "MANAGEMEN PERLENGKAPAN NAIK GUNUNG #backtobasic"
Post a Comment